Petunjuk dalam Perjuangan

Gengaman Para Daie...


"Saudaraku...
Dulu semalam dan hari ini, Kau melihat generasi demi generasi
menghancurkan kehidupan mereka dengan mengingkari
ALLAH

Lalu kau tunduk kesedihan dan kebuntuan...
Kau benar-benar kebingungan dan bertanya :

Apa yang yang harus ku lakukan
untuk menebus kelelahanumat ini??

Jawabku bukankah kau adalah da'i dan mujahid???

Katamu lagi
:Tapi langkahku terlalu lambat...

Jawabku kau lambat kerana Kau sendiri sibuk
dengan urusan duniamu...Mengejar
impianmu dan lupa akan hari kebangkitan....

Pada hari itu amalmu terbentang ,tubuhmu terbuka....
Apakah di sana ada bekalmu...

"Pada akhir zaman ,orang-orang yang memegang tali perjuangan
itu bagaikan menggenggam bara api,
andai terus digenggam hancur luluh
jiwanya. Namun andai dilepaskan hancurlah dunia.

Jangan takut untuk berjuang kerana
orang-orang yang berjuang ini memang
dirintangi ujian.

Sesungguhnya ALLAH sentiasa bersama orang
yang sabar...

Kita hidup untuk perjuangan
dan mati untuk kehidupan...syurga impian....."
-imam nawawi-

Sunday 19 June 2011

hadiah yg istimewa buat ku...(^^,)

Hadiah dari teman maya………. walaupun tidak ku kelihatan…..namun sekurang2nya hati terubat dengan lamunan kata-kata indah melalui lirik lagu yg bermakna buat diriku……..terima kasih teman……. (^^,)”…….

Sunyi...selubungi malam...
Mengusik minda yang terlontar jauh...
Masih hangat terasa ...
Tangan yang membelai yang mengusik manja...
Daku damba kasihmu...
Biar jadi pedoman...
Buat penyuluh jalan kugapai impian...

Angin...kau nyanyikan lagu...
Untuk permataku...tenang selalu...
Bayu...sampaikan berita...
Daku kini ceria...aman dan bahgia...
Selimutkan rinduku bersama malammu...

Hadirlah...kau dalam mimpiku...
Agar kau selalu...ada disisiku...
Rindu belaian kasihmu...Rindu senyumanmu...
Penawar lukaku...
Dengarkan laguku...hadiah untukmu...
Jasa dan baktimu ku kenang selamanya...

Dikaulah cahaya...
Bila malam menjelma...
Kasihmu membawa ke syurga...
Dan redha yang Esa...
{Mirwana _permataku}







perubahan diri ku.....

Misai Dan Janggut…

Syukur alhamdulillah…setelah sekian lame menunggu masa untuk menarikan jari jemari di atas keyboard ini, akhirnya tercapai jua hasrat di hati… (^^,)…
Kali nie nk ceritakan tentang memotong misai dan menyimpan janggut….knapa misai dan janggut???
Sebenarnya, awal pagi tanggal 15hb june 2011 bersamaan 13 Rejab 1432, jam 1am detik bersejarah yang berulang buat diriku…..hehe setelah sekian lame, semenjak form 4 misai yg semakin meninggkat subur di tepian atas bibir merah ku yang seakan pink2 gitu kini sekali lg telah dikerat…. Alhamdulillah….
Akhirnya cita2 kali ini sudah tercapai…..untuk pengetahuan, sudah lame diri ini mencari alasan untuk cuba memotong dan mengidamkan untuk mengikut sunnah nabi tercinta, Nabi Muhammad SAW…. tp apakan daya hati begitu berat dek tanggapan org lain nnt…..
Sekali lagi diri ini mengucapkan Alhamdulillah….berkat kurnian Allah SWT jua telah membuka pintu keberanian untuk diri ini mengejar pahala sunnah….  Di samping itu, memberikan keseragaman dalam pertandingan yang akan ditempuhi dalam tempoh kurang lagi satu minggu lagi….. (^^,) hehe

Di sini ana nk berkongsi sedikit sebanyak hadis2 yang menggalakkan kita untuk membuang misai dan menyimpan janggut dengan sahabat2 semua….mohon jika terdapat sebarang kesilapan mohon teguran dari sahabat2 pembaca blog ana ini…. Salam muhasabah……

#Hadis 1 :
Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dalam shohih keduanya dan juga selain
mereka: Dari Nafi’ dari Ibnu Umar ra. berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wassalam :
“Bezakanlah kalian dengan orang-orang musyrik, iaitu banyakkanlah jznggotmu dan nipiskanlah kumis atau misaimu”.
#Hadis 2:
 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra.:
”Nipiskanlahkumis kalian dan biarkan janggut kalian tumbuh”, dalam suatu riwayat
lain: Cukurlah kumis kalian dan biarkan tumbuh janggut kalian.

#Hadis 3 :
Dari Abi Hurairah ra berkata: Telah bersabda Rasulullah shallalahu ‘alaihi wassalam :
“Termasuk fitrah islam, memotong kumis dan membiarkan janggut tumbuh. Sesungguhnya orang-orang majusi membiarkan kumisnya dan mencukur janggutnya. Maka bezakanlah dengan mereka, iaitu nipiskan kumis kalian dan biarkan tumbuh jenggot kalian”.

#Hadis 4 :
 Di dalam shohih Muslim dari Ibnu Umar ra dari Nabi Shallalahu ‘alaihiwassalam :
Kami diperintah untuk menipiskan kumis dan membiarkan tumbuh janggut”.

#Hadis 5:
 Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abi Hurairah, bersabda Rasullulah shallalahu ‘alaihi wassalam:
“Potonglah kumis kalian dan panjangkanlah/biarkanlah janggut kalian”.

#Hadis 6 :
 Daripada Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan ALLAH membiarkan misai mereka dan mencukur janggut mereka, maka lakukanlah perbezaan daripada mereka dengan memanjangkan janggut dan menipiskan misai.” (HR al-Bazzar dengan sanad yang sahih)

#Hadis 7 :
Aisyah rah meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda, "Sepuluh perkara adalah fitrah yang mana memotong misai dan menumbuhkan janggut itu disebutkan" (dari Abu Daud)

#Hadis 8 :
Daripada Ibn Umar r.a berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
“Bezakanlah (jangan menyamai) perbuatan orang-orang musyrik, lepaskan (simpan) janggut kamu dan nipiskan misai kamu.”- (HR Bukhari dan Muslim)

#Hadis 9 :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, " Di antara fitrah Islam ialah mengerat misai dan memanjangkan janggut kerana sesungguhnya orang-orang Majusi memanjangkan misai mereka dan mengerat janggut, berbezalah kamu daripada mereka dengan memotong misai kamu dan memanjangkan janggut-janggut kamu" (Ibnu Hibban)

#Hadis 10 :
Di dalam sebuah hadis yang di petik dari "Musannaf Ibn Abi Sayiban" diberitakan seorang Majusi yang telah mencukur janggutnya dan mempunyai misai yang panjang datang kepada Rasulullah saw. Tatkala melihatkan ini Rasulullah saw bersabda. " Di dalam agama kami, kami diperintahkan memotong misai dan memanjangkan janggut"

#Hadis 11 :
Ibn Asaakir dan yang lain-lainnya telah memberitakan bahawa Hasan ra meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda,
" terdapat sepuluh kebiasaan yang ada di kalangan umat nabi Lot yang menyebabkan punca kebinasaan ke atas mereka. Di antara kebiasaan itu di senaraikan juga mengenaipencukuran janggut dan memanjangkan misai"

#Hadis 12 :
Zaid Ibni Habib ra meriwayatkan bahawa Rasulullah saw tidak tertahan lagi melihat dua orang utusan yang datang daripada istana Maharaja Kisra kerana mereka telah mencukuri janggut-janggut mereka.Baginda memberitahu kepada mereka; "Binasalah ! Siapakah yang menyuruh kamu supaya menjadikan wajahmu seperti ini?" mereka menjawab, " Tuan kami, Maharaja Kisra memerintahkan kami" Rasulullah saw bersabda, " Tetapi daku telah diperintahkan oleh Tuhanku Allah supaya memanjangkan janggut dan mengerat misai."

#Hadis 13 :
 Zaid bin Arqam ra meriwayatkan bahawa rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa tidak mengerat misainya bukanlah daripada kami,"( dari Termizi)






Halal Haram Dalam Islam dari Dr Yusuf Qardhawi tentang Memelihara Janggut…..

Tentang permasalahan janggut ini, Ibnu Umar telah meriwayatkan dari Nabi s.a.w. yang mengatakan sebagai berikut:

"Berbezalah kamu dengan orang-orang musyrik, peliharalah janggut dan cukurlah kumis." (Riwayat Bukhari)

Perkataan i'fa (pelihara) dalam riwayat lain diartikan tarkuha wa ibqaauha (tinggalkanlah dan tetapkanlah).

Hadis ini menerangkan alasan diperintahkannya untuk memelihara janggut dan mencukur kumis, yaitu supaya berbeda dengan orang-orang musyrik. Sedang yang dimaksud orang-orang musyrik di sini ialah orang-orang Majusi penyembah api, dimana mereka itu biasa menggunting janggutnya, bahkan ada yang mencukurnya.

Perintah Rasulullah ini mengandung pendidikan untuk umat Islam supaya mereka mempunyai kepribadian tersendiri serta berbeda dengan orang kafir lahir dan batin, yang tersembunyi maupun yang tampak. Lebih-lebih dalam hal mencukur janggut ini ada unsur-unsur menentang fitrah dan menyerupai orang perempuan.

Sebab janggut adalah lambang kesempurnaan laki-laki dan tanda-tanda yang membedakan dengan jenis lain. (Bukan misai)

Namun demikian, bukan berarti samasekali tidak boleh memotong janggut dimana kadang-kadang janggut itu kalau dibiarkan bisa panjang yang menjijikkan yang dapat mengganggu pemiliknya.

Sebagaimana yang telah kita nyatakan di atas , demi mengekalkan jati diri dan sahsiah umat Islam , maka umat Islam dilarang menyerupai orang-orang bukan Islam .

Friday 10 June 2011

-::Pasrah hati buat ku melalui Fitnah dunia ini::-






Pernah hati ini terguris
Dengan fitnah dan tohmahan menghiris
Sehingga terasa diri ini hina
Kerana tiada siapa yang sudi membela
Kutabahkan hatiku harungi hidup
Biarpun tiada siapa yang menemani
Keseorangan aku di lautan sepi
Ditinggalkan mereka yang aku percayai

Namun ku tahu ada hikmahnya
Setiap segala yang menimpa diri
Kuserahkan segala padaMu Tuhan
Yang berkuasa jua mencipta
Kerana engkau MAha Mengetahui
SEgala apa yang terbuku di hati


lalala (^^,) <3 ....ingin ku ubat hati ini...
akan tetapi ku memerlukan seseorang yg dapat membantu ku saat ini.....
semoga ku temui insan itu......


Doaku......

Ya Allah tidakku terdaya lagi
Menahan dugaan yang mencabar ini
Terasa bagai noktah telah kutemui
Mengakhiri segala yang telah aku mulai
Ya Allah engkau lindungilah aku
Bekalkanlah daku dengan limpahan iman
Agar tabahku menghadapi dugaan
Agar tidakku berhenti di pertengahan


Dan kini......

Kini di sini aku berdiri
Bersama harapan yang tulus suci
Agar terbitlah kembali menteri pagi
Setelah malamku berkalut benci




lagu nie best...membawa makna yang mendalam.....dan saat ini ku lalui kisah cabaran yg hampir sama ......semoga kekuatan iman dan hasil dari tarbiyyah yg pernah ku pelajari menjadi aplikasi ku ketika ini dalam menuju jalan yg diredhoi.......... salam perjuangan buat sahabat2 agar tabah seperti diri ku saat ini........ (^^,)

Thursday 2 June 2011

-::pesanan untuk hati ku::-




Keluarkan hati kita dari pengharapan utk mencapai kepuasan didunia...jadi...
"Keluarkan hati kita dari dunia, sebelum dunia menelan jasad kita"" ...
.... Dunia ini adalah tempat ujian, dan untuk akheratlah manusia diciptakan. Dalam keabadian.
 Masyaallah...astaghfirullah,....
 mari kita perbaiki diri kita masing2, krn hidup didunia hanya sbg penentu kehidupan di akherat kelak, insyaallah kita boleh,
 aamiin ^^





Wednesday 1 June 2011

-::secebis hati yang berbicara, Layakkah???::-


Tinta Diari 4

Hati begitu tersentuh membaca sebuah artikle ini…..Timbul persoalan di benak fikiran yang menyentuh hati dan perasaan….. “layakkah aku menjadi seorang da’ie.?” ……

Subahanallah …..bukan kah telah jelas Allah nyatakan didalam firmannya di dalam Al-Quran yang Allah telah jadikan manusia itu sebagai khalifah dimuka bumi..


 sepertimana firmanNya:

“Sesungguhnya Aku ingin jadikan khalifah di muka bumi.”

Semoga Artikle yang ditemui dari sebuah penulisan yang hebat ini seperti di bawah dapat menambahkan kekuatan dan satu semangat baru untuk diri ini lebih terkehadapan pada masa akan datang…..amin….insyaallah…..



Bernafas dalam udara dakwah

Oleh : Afdholul Rahman

Oksigen kehidupan itu segar lagi menyegarkan. Ia nadi utama dalam memastikan sistem tubuh berfungsi dengan baik.

Tiada ia, maka tidak berfungsilah paru-paru.
Bila-bila paru-paru tidak berfungsi, maka yang lain akan turut sama terencat.

Kehebatan sistem ciptaan Allah, saling menyokong dan mendokong satu sama lain.
Hikmah dan pengajaran terbesar buat kehidupan insani.

Dalam kehidupan ini, jika oksigen itu adalah sesuatu yang urgen dan penting bagi tubuh manusia, maka ada juga sesuatu yang sangat urgen dan sangat penting untuk roh manusia.

Jika tiada ia, maka roh kita juga bakal sesak nafas. Sesak nafas, tenggelam kelemasan dalam lubang jahiliah.

Oksigen dakwah.

Ia adalah udara segar buat sang daie’. Orang-orang yang berada di jalan Allah dan menyeru kepada-Nya.

Hilang ia akan menghilangkan seluruh kenikmatan hidup ini.
Bila dakwah tidak digerakkan, terasa keresahan yang begitu melemaskan jiwa.

Bila dakwah senyap tidak gencar, maka ia jadi risau tidak boleh duduk diam.
Kerana dia telah bernafas dengan udara segar itu, menjadikan ia resah dan risau bila sekali saja dalam kehidupannya, nafas itu terhenti kerana leka dan lalai.

Hakikatnya, bukan mudah menjadi DAIE’ sejati.

DAIE’ sejati itu cintakan dakwah, bukan berdakwah untuk melaksanakan rutin harian semata.

Bukan berdakwah atas nama seorang ‘Pendakwah’ semata.

Hatta dia seorang doktor, jurutera, peguam atau apa sekalipun pekerjaannya, maka bila cinta kepada dakwah, merasakan urgensi untuk bernafas dalam kehidupan dakwah, maka pasti dia akan menjadikan dakwah sebagai KERJA UTAMA dalam kehidupan.

Kata Al-Marhum Ust Rahmat dalam movie Sang Murabbi, “Ramai orang bisa berdakwah, tetapi berapa ramai yang bisa CINTA kepada dakwah?”


DAIE’ PERLU MENGINSAFI DIRI

Seorang daie’ perlu menyedari betapa besar dan berharganya amanah yang dipikulnya.

Kenapa?

Kerana seorang daie’ itu bukan semata-mata bertanggungjawab ke atas dirinya, bukan juga atas keluarganya sahaja, tetapi memegang tanggungjawab atas ummat ini.

Sesuatu yang berharga, sesuatu yang besar tidak mungkin akan terbayar melainkan dengan pengorbanan dan harga yang tinggi.

Justeru, seorang daie’ tidak akan mampu bergerak seorang diri untuk melaksanakan tanggungjawab sebesar ummat ini.

Bergerak seorang diri hanya akan merugikan nafas dakwah ini. Bila lemah, tidak sihat, sakit dan sebagainya, tidak ada sokongan dan dorongan untuk terus bergerak.

Bila diserang, diancam, dihina, tidak ada sahabat untuk mempertahankan.

Akhirnya, diam terus menyepi. Semangat yang dulu gencar, sudah hilang terbakar.

Kerana bergerak seorang diri itu lebih banyak mengundang bencanalah, Rasulullah s.a.w. memberi contoh supaya kita mencari sahabat dan kumpulan yang memiliki kefahaman yang sama untuk bersama-sama membangunkan semula Islam.


DUNIA YANG SENTIASA MEMPERDAYA


“Daie’ yang lemah hubungannya dengan Allah, akan disingkirkan daripada kafilah dakwah.”

Saya petik kata-kata ini daripada seorang murabbi.

Banyak faktor yang mengakibatkan lemahnya hubungan dengan Allah. Antara faktor terbesar itu adalah dunia yang sentiasa memaut hatinya.

Seorang daie’ tidak boleh memandang dunia terlalu lama.

Kata murabbi saya, “ Daie’ yang melihat dunia lama-lama, dia adalah daie’ yang dhoif.”

Apa maksud melihat dunia terlalu lama?

Adakah duduk, memperhatikan burung, gunung dan sebagainya itu?

Bukan.
Yang dimaksudkan di sini adalah mengambil kenikmatan dunia itu terlalu banyak sehingga melalaikan dan melupakan kita daripada tugas dan tanggungjawab sebenar.

Daie’ perlu buang rasa cinta kepada dunia. Daie’ yang cinta kepada dunia, tidak akan mampu memberi kesan kepada hati orang lain baik dalam ucapan mahupun syaksiahnya.

Orang yang dalam hatinya ada dunia, mampukah memberikan nilai akhirat kepada hati orang yang ada dunia juga di dalamnya?

Tidak. Kerana masing-masing memiliki dunia, nilai fana yang sama, sedang nilai akhirat itu nilai yang abadi !

Dunialah yang bakal menggugurkan daie’ dari perjalanan mulia ini.


Dunia jugalah yang menghilangkan keselesaan bekerja untuk Islam, mewujudkan rasa selesa untuk terus duduk berehat dan menikmati dunia.


Dunialah yang meragut rasa cinta DAIE' terhadap dakwah ini !


PENUTUP : WAHAI DAIE’, KITA PERLU BEKERJA!

Siapapun diri kita, kita perlu bersiap sedia untuk memproses diri supaya menjadi seorang daie’.

Daie’ sejati akan simpati, sedih dan bimbang melihat keadaan ummat.

Ia tidak menyalahkan kerosakan yang ada, tetapi ia akan kembali melihat dirinya yang mungkin masih belum maksimum usaha ataupun mungkin masih belum buat apa-apa!

Daie’ perlu turun ke medan amal. Turun untuk dilukai.

Memang itulah kerja daie’ . Ia mendapat luka demi ummat. Apalagi yang lebih besar daripada itu?

Kita perlu bangun, bekerja dan terus mengajak. Jika duduk berehat, tidak menghadapi masalah, kita hanya akan lebih banyak teoritikal daripada praktikal.


Ilmu lebih banyak dalam catatan, tetapi sedikit yang digunakan.


Rugi. Sangat merugikan. Proses tarbiyah yang dilalui seorang daie’ hanya akan menjadi excessive waste sahaja bagi dirinya.

Bahan lebihan (tarbiyah) yang menjadi buangan? Terima banyak, buat kerja cuma sikit sahaja atau tak buat langsung.

Samalah seperti kita makan. Makan banyak jika tidak gunakan untuk bekerja, hanya akan menjadi tenaga lebihan dalam badan. Akhirnya, malas dan tidurlah ubatnya !

Yang bernama DAIE’ tidak mungkin menzalimi dirinya sebegitu!






Dipetik dari ruangan blog sahabat perjuangan… : brohamzah.blogspot.com

Pesanan Buat Diri:



Jangan berdukacita...
sekiranya kita tidak sengaja telah berbuat dosa dan maksiat.
Cepatlah bertaubat!
Mintalah keampunanNya!
Perbaikilah kesalahan itu kerana..
Rahmat Allah dan kasih sayang Allah tidak terhingga luasnya.
Pintu taubatNya sentiasa terbuka dan ampunanNya sentiasa melimpah...

Jangan susah hati kerana ia hanya akan menjadikan:
-Saraf cepat letih.
-Jiwa mudah goyang.
-Hati menjadi lemah.
-Fikiran tidak keruan.

Jangan berduka cita...
Jangan berputus harap pada rahmat Allah.